Jumat, 29 Oktober 2010

Japan to Japan!!

がんばります
~Ganbarimasu!!


I want to once visit to Japan, because the beauty of the city and because the Japanese were more advanced, they have high self-awareness to discipline.

I'd love to sit under the cherry blossoms to enjoy the scenery of the Fuji's mountain, while eating Onigiri ~ yah fist rice japanese style ehehe;D


"Onigiri is a rice meal compacted while still warm
so that is triangular, round, or like the sack of rice."

now I am again trying to improve my english. I wish could follow JENESYS program, a representative of an exchange student to japan ~ aaaaaa hopefully with the program that I can visit to Japan that the first time.

oh, yes I almost forgot I was obsessed with this program, because the older sister of my classes last year representing an exchange student to Japan. Her name's Novia Anggraeni. I called her as sist. Rein. So I asked for advice and finally she gave opinion for follow JENESYS. Thanks for your opinion sist. Rein:))

I also love Takoyaki. ~ Yah Takoyaki is a Japanese snack food commonly made traditionally by Japanese families in the home.


The shape is round like a meatball, because it is also called Japanese grilled meatballs (Tako = octopus, yaki = grilled) for how to make it not fried in oil that much, but baked in a mold half circle and then reversed so that the shape of turning full circle.

I'm just eager to japan ~ aaaaaaa
Japan !! wait me!!
I came to Japan ;D

Sabtu, 09 Oktober 2010


BIRTH NAME : Agoes Hari Prasetiyo
SCREEN NAME : prasetiyoagoes
Nick Nam
e : also known as ''agoes''
BORN : August 21, 1994
BIRTH PLACE
: Pelaihari
''Agoes Hari Prasetiyo in Sandhy Putra Telecommunication Vocational High School of Banjarbaru , South Borneo, Indonesia"


Jumat, 08 Oktober 2010

Kartu Lebaran 1431H.


Selamat Lebaran teman :)

Modul KKPI dan Elektronika Digital

Microsoft Office Access
Nih sob tutorial KKPI membuat SwitchBoard pada Ms. Acces Klik disini yaa kalo mau download :)


Sistem Digital
Sistem digital adalah suatu system informasi yang data-datanya merupakan susunan angka-angka yang dinyatakan dalam bentuk bilangan biner.

Bil. Biner menyatakan keadaan “0” atau tidak ada tegangan/padam, keadaan “1” ada tegangan atau nyala.
Dalam system digital dikenal 4 macam system bilangan:
1. Bilangan Desimal
2. Bilangan Biner
3. Bilangan Oktal
4. Bilangan Hexadesimal

1. Bilangan Decimal.
Bil. Decimal adalah bilangan yang mempunyai angka sebanyak 10, yaitu: 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9. Karena mempunyai angka sebanyak 10, maka dikatakan radix (angka dasar) bil. Decimal yang dinotasikan dengan 1 = 10.

Contoh menuliskan bil. Decimal:
a. (9)10 …… 1 digit = 1 bit
b. (18)10 …… 2 digit = 2 bit
c. (156)10 …… 3 digit = 3 bit

Pada Bil. Decimal (156)10, angka 6 = satuan, angka 5 = puluhan dan angka 1 = ratusan.
Bila angka satuan diganti dengan d0, angka puluhan diganti dengan d1, angka ratusan diganti dengan d2, radix bil. Dinyatakan dengan r, dan bobot bilangan decimal dinyatakan dengan N.

Maka rumus untuk menghitung bobot bilangan:
(N)r = d0.r0 + d1.r1 + d2.r2 …… dn.rn
dn = banyaknya bilangan decimal
rn = banyaknya kelipatan pangkat r
Contoh:
Bil. Decimal (156)10 ini berasal dari:
(N)r = d0.r0 + d1.r1 + d2.r2
= 6.100 + 5.101 + 1.102
= 6.1 + 5.10 + 100
= 156

2. Bilangan Biner.
Bil. Biner adalah bilangan yang mempunyai angka/digit hanya 2, yaitu digit “0” dan “1”. Karena hanya mem[unyai 2 digit, maka angka dasar (radix) bil. Biner, r = 2.

Cara menuliskan bil. Biner:
a. 1 (satu) bit = (1)2
b. 2 (dua) bit = (01)2, (10)2, (11)2, atau (00)2
c. 3 (tiga) bit = (101)2

Mengubah bil. Biner menjadi bil. Decimal.
Caranya menggunakan rumus menghitung bobot bilangan:
(N)r = d0.r0 + d1.r1 + d2.r2 + …… + dn.rn

Contoh:
1. (11)2 = (…)10
(N)r = d0.r0 + d1.r1
(11)2 = 1.20 + 1.21
= 1.1 + 1.2
= 3 = (3)10
Mengubah bil. Decimal menjadi bil. biner

Caranya bil. Decimal tsb. Harus dibagi 2 sampai habis.
Contoh:
1. (6)10 = (…)2
6 : 2 = 3 sisa o
3 : 2 = 1 sisa 1
1 : 2 = 0 sisa 1
Cara membacanya dari bawah ke atas, hasilnya (110)2

3. Bilangan Oktal.
Bil. Octal mempunyai angka sebanyak 8, yaitu 0,1,2,3,4,5,6, dan 7. Jadi, angka 8 dan 9 tidak ada dalam bil. Octal. Karena mempunyai 8 angka, maka bil. Dasar (radix) dari bil. Octal, r = 8. Angka “0” sampai “7” dalam bil. Decimal nilainya sama dengan bil. Octal.

Contoh:
a. (14)8 = 2 bit
b. (571)8 = 2 bit
c. (1470)8 = 2 bit

Kedelapan angka yang sama adalah:

Bil. Decimal.....Bil. Octal.....Bil. Biner
....0................0..............OOO
....1................1..............001
....2................2..............010
....3................3..............011
....4................4..............100
....5................5..............101
....6................6..............110
....7................7..............111


Mengubah bil. Octal menjadi bil. Decimal:
Caranya gunakan rumus menghitung bobot bilangan.
Contoh:
1. (1470)8 = (…)10
(N)r = d0.r0 + d1.r1 + d2.r2 + d3.r3
(1470)8 = 0.r0 + 7.81 + 4.82 + 1.83
= 0 + 56 + 256 + 512
= 824 = (824)10

Mengubah bil. Decimal menjadi bil. Octal
Caranya bil. Harus dibagi 8 sampai habis.
Contoh:
1. (12)10 = (…)8
12 : 8 = 1 sisa 4
1 : 8 = 0 sisa 1
Jadi, hasilnya (14)8

4. Bilangan Hexadesimal.
Bil. Hexadecimal adalah bilangan yang mempunyai angka sebanyak 16 digit, sehingga radixnya (angka dasar), r = 16.
Mulai angka 0 sampai 9 nilainya sama dengan bil. Decimal, sedangkan 10 sampai 15 diganti sbb:
10 diganti A
11 diganti B
12 diganti C
13 diganti D
14 diganti E
15 diganti F

Cara menulis bil. Hexadecimal:
1. (1F)16
2. (ABC)16
3. (F20)16
Mengubah bil. Hexadesimal menjadi bil. Decimal.
Gunakan rumus (N)r = d0.r0 + d1.r1 + d2.r2 + …… + dn.rn
Contoh:
1. (ABC)16 = (…)10
(N)r = d0.r0 + d1.r1 + d2.r2 + …… + dn.rn
(ABC)16 = C.160 + B.161 + A.162
= 12.1 + 11.16 + 10.256
= 12 + 176 + 2560
= 2748 = (2748)10

Mengubah bil. Decimal ke bil. Hexadecimal
Bil. Decimal tersebut harus dibagi 16 ampai habis.
Contoh:
1. (31)10 = (…)16
31 : 16 = 1 sisa 15… = F
1 : 16 = 0 sisa 1
Jadi, hasilnya (1F)16

Mengubah bil.hexadesimal menjadi bil. Biner
Maka tiap-tiap bil. Hexadecimal tersebut harus diubah ke bil. Biner dan dijadikan 4 bit.
Contoh:
1. (1F)16 = (…)2
F = 15……bil. Binernya (1111) 4 bit
1 = 1………bil. Binernya (0001) 4 bit
Selanjutnya F diganti 1111, dan 1 diganti 1 (angka 0, 3 kali dihilangkan)
Sehingga hasilnya (1F)16 = (11111)2

Bil. Decimal..............Bil. Biner
....0.......................0000
....1.......................0001
....2.......................0010
....3.......................0011
....4.......................0100
....5.......................0101
....6.......................0110
....7.......................0111
....8.......................1000
....9.......................1001
....10 = A..................1010
....11 = B..................1011
....12 = c..................1100
....13 = D..................1101
....14 = E..................1110
....15 = F..................1111


Mengubah bil. Biner menjadi bil. Hexadesimal
Untuk mengubah bil. Biner ke bil. Hexadecimal, maka ambil 4 bit bil. Biner tsbt dari kanan kemudian ubah ke dalam bi. Hexadecimal.
Contoh:
1. (110111111100)2 = (…)16 …… lihat dari kanan..
(1101 1111 1100)2
1100 = C
1111 = F
1101 = D
Jadi, hasilnya (110111111100)2 = (DFC)16

Mengubah bil. Hexadesimal ke bil. Oktal
Bil. Hexadecimal tersebut harus dijadikan bil. Decimal terlebih dahulu, kemudian diubah ke bil. Octal.

Contoh:
1. (ABC)16 = (…)10 = (…)8
(N)r = d0.r0 + d1.r1 + d2.r2 + …… + dn.rn
(ABC)16 = C.160 + B.161 + A.162
= 12.1 + 11.16 + 10.256
= 12 + 176 + 2560
= 2748 = (2748)10

(2748)10 = (…)8
2748 : 8 = 343 sisa 4
343 : 8 = 42 sisa 7
42 : 8 = 5 sisa 2
5 : 8 = 0 sisa 5
Jadi, hasilnya (ABC)16 = (5274)8

Mengubah bil. Octal ke bil. Hexadesimal
Caranya bil. Octal harus dijadikan bil. Decimal, kemudian hasilnya dijadikan bil. Hexadecimal.

Contoh:
1. (76)8 = (…)10 = (…)16
(N)r = d0.r0 + d1.r1 + d2.r2
(76)8 = 6.80 + 7.81
= 6 + 56
= 62 = (62)10

(62)10 = (…)16
62 : 16 = 3 sisa 14…= E
3 : 16 = 0 sisa 3
Jadi, hasilnya (76)8 = (3E)16

Petunjuk:
Bila mengubah bil. Biner ke bil. Hexadecimal,
Bila mengubah bil octal ke bil. Decimal,
Bila mengubah bil. Hexadesimal ke bil. Decimal,
Gunakan rumus Menghitung bobot bilangan:
(N)r = d0.r0 + d1.r1 + d2.r2 + …… + dn.rn

Petunjuk:
Bila mengubah bil. Decimal ke bil. Biner dibagi 2,
Bila mengubah bil. Decimal ke bil octal dibagi 8,
Bila mengubah bil. Decimal ke bil. Hexadesimal dibagi 16